Pilih Laman

Hari ini saya bertugas di asrama Unisa. Ini adalah kegiatan asrama gelombang 3. Dua gelombang sebelumnya adalah asrama bagi mahasiswa laki-laki. Delapan gelombang berikutnya, dimulai gelombang 3 ini, adalah kegiatan asrama bagi mahasiswa perempuan. Terdapat 154 mahasiswi prodi S1 Arsitektur dan prodi S1 Gizi.

Pagi tadi saya mengajar AIK Praktikum pertemuan keenam Prodi S1 Fisioterapi di kampus 1 Serangan. Setelah menunaikan tugas-tugas di kampus 1, segera saya meluncur ke asrama. Cuaca terik sekali siang tadi di Yogyakarta. Menyengat. ‘Gobyos’ dibuatnya. Namun entah bagaimana, saya tetap merasa adem dibuatnya. Keindahan alam tampak amat sangat nyata. Bangunan-bangunan di kanan kiri bahu jalan berjajar rapi. Kendaraan lalu lalang, menandakan berputarnya aktivitas ekonomi. Tiap orang berpencar mencari karunia Allah yang tersebar di semesta bumi. Persediaan air mulai menyusut di banyak tempat, namun pepohonan di sana-sini tampak masih hijau. Menandakan adanya jatah air untuk kehidupan pepohonan. Dedaunan menari-nari lembut diterpa angin. Lekukan awan terlukis indah mewarnai langit. Pesawat terbang yang terbang melambat, tampak pelahan memasuki bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Sesampai asrama, tampak Pak Satpam sedang berbincang dengan tiga bapak. Beliau baru selesai mengerjakan lahan parkir asrama. Seusai koordinasi dengan mbak Nida admin asrama, sesuai dengan ketugasan yang diberikan pada kami, yaitu jam 17.00, saya ke depan melihat keadaan. Langit mulai tampak kekuningan. Burung-burung beterbangan pulang ke sarangnya. Di mana ya sarang mereka? Saat pagi mereka pergi ke mana? Selama seharian apa saja yang mereka lakukan? Duh, teramat banyak yang tidak kita ketahui dalam hidup ini. Sudahlah, yang jelas, burung-burung itu membuat saya takjub. Beterbangan dengan bebasnya. Terkadang mengepakkan kedua sayapnya. Terkadang mereka terbang dengan sayap telentang. Naik turun. Lurus. Masyaallah. Allahu akbar.

Mahasiswa mulai berdatangan dari kampus. Satu per satu memasuki asrama. Memarkir motor mereka di tempat parkir depan dan belakang. Memarkir motor pun menjadi media berlatih mandiri pada diri mahasiswa. Nilai-nilai semacam inilah yang menjadi dasar pembentukan karakter yang nantinya akan melekat pada diri mahasiswa. Di asrama, mahasiswa juga belajar bersabar karena mereka harus antri. Mereka pun belajar hidup dalam kebersamaan, mengaji dan mengkaji.

Shalat maghrib dilakukan secara berjamaah, dilanjutkan dzikir. Imam shalat dipilih dari tiap kelompok mahasiswa yang ikut asrama. Musyrifah yang merupakan kakak kelas Unisa semester 3 ke atas, adalah mahasiswa BIP (Beasiswa Ikatan Persyarikatan). Untuk kemudahan pendampingan mahasiswa, di tiap lantai ada musyrifah yang bertugas. Adapun pengelola asrama dan dosen LPPI bergiliran tugas jaga di asrama, sejak jam 17.00 hingga keesokan harinya jam 05.30 WIB.

Usai makan malam dilanjutkan shalat isya berjamaah di aula. Materi yang merupakan kajian tematik ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan penguatan pada diri kader. Ketua MPK PP ‘Aisyiyah yang sehari-hari sebagai dosen Farmasi UMY ini bernama Ibu Dra. Salmah Orbayyinah, M.Kes. Beliau menyampaikan materi “‘Aisyiyah sebagai Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan”.

Paparan beliau runtut sejak awal hingga akhir. Diskusi antarkelompok juga merupakan pembelajaran yang menarik. Materi diakhiri dengan bersama menyanyikan theme song Mars Muktamar Muhammadiyah 48. Ya, sekitar enam bulan lagi akan kita ikuti bersama Muktamar Muhammadiyah ke-48. Itulah perhelatan akbar Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Selamat dan sukses, Muhammadiyah ‘Aisyiyah.. Semoga Allah melimpahkan karuniaNya yang tidak terhingga pada kita semua menuju Indonesia Berkemajuan.[]