Tulisan ini dibuat dalam rangka ikut memperingati Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day), 7 April. Tahun ini WHO menetapkan tema penting “Support Nurses and Midwives” (Dukung Perawat dan Bidan).
Pada tulisan ini, saya ingin menampilkan diskusi saya dengan mahasiswa perawat anvulen. Materi pertemuan kelima pada siang itu adalah tentang “Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”. Dalam diskusi sebelumnya, mereka seringkali menanyakan “bagaimana wujud nyatanya dalam kehidupan sehari-hari?” Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya mencoba mengemas materi dengan menampilkan sosok tokoh teladan di bidang kesehatan: dr. Erwin Santosa, M.Kes.
Harapannya, mahasiswa menjadi tahu, termotivasi dan terinspirasi untuk mengikuti jejak perjuangan beliau. Logikanya sederhana. Bila termotivasi oleh tokoh, insyaallah akan mengikuti juga untuk melengkapi diri dengan hal-hal yang dimiliki tokoh, termasuk MKCH.
“Tak pernah orang dapat menciptakan suatu karya yang besar tanpa antusiasme.” (Emerson)
“Tidak ada yang lebih menular daripada teladan. Perbuatan baik diikuti perbuatan baik, dan perbuatan buruk diikuti perbuatan buruk pula.” (La Rouchefoucauld)
“Mengagumi seseorang berarti berkeinginan menjadi sama dengan yang dikagumi itu, sedangkan merasa iri hati kepada seseorang berarti berhendak untuk menyingkirkannya.” (Pierre Reverdy)
Berikut ini adalah beberapa respon mahasiswa. Menarik untuk disimak.
Mahasiswa A: “Terkait materi MKCH, pada forum ini Ibu beri tema “Menjadi pribadi yang lebih baik”. Ibu memberikan contoh nyata seorang tokoh, dr. H Erwin Satosa, Sp.A., M.Kes yang sangat luar biasa perjalanannya, berjuang mendirikan hal-hal baru di bidang kesehatan Muhammadiyah. Mulai mendirikan prodi Kedokteran di UMY, hingga menggagas dan menggerakkan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. MKCH memberikan arah terhadap perjuangan dr. Erwin.
Mahasiswa B: Setuju. Dokter Erwin sosok pribadi yang matang dengan jiwa Muhammadiyah dengan menerapkan nilai-nilai MKCH. Di mana pun berada selalu menginisiasi melahirkan hal yang baru dan berkemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan, berusaha melakukan perubahan-perubahan yang dibutuhkan untuk kemajuan persyarikatan, rela meninggalkan kepentingan pribadi atau ego demi mendarmabaktikan hidupnya di Muhammadiyah. Bagaimana kita mampu meneladani beliau, di era sekarang? Tentunya butuh semangat yang tinggi dan keyakinan bahwa kita juga bisa berbuat yang terbaik mulai dari lingkungan disekitar kita , dari tempat kerja, tempat tinggal, dan sebagainya.
Sampai di sini, saya menjadi ingat quote Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag, Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yaitu: “Orang hebat ialah siapa saja yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik dan lebih berfaedah bagi sesama.”Bila engkau berjumpa dengan orang yang hebat lagi mengagumkan, ketahuilah bahwa DIA TELAH MELAKUKAN apa yang belum engkau lakukan.
Mahasiswa C, non muslim: Profil dr. Erwin sangat menginspirasi. Dengan latar belakang seorang dokter yang saya rasa secara finansial tidak kekurangan, tetapi mempunyai konsen dalam memajukan dunia pendidikan terutama di bidang pendidikan kesehatan. Menurut saya dari artikel profil dr Erwin, beliau mempunyai kemampuan komunikasi yang baik sehingga apa yang menjadi misi beliau bisa dicapai untuk kemajuan dunia pendidikan bidang kesehatan seperti sinergi PTM dan RSMA, loby untuk pelatihan ACLS dengan PERKI dan KIDI untuk penempatandokter internship. Beliau juga memperhatikan dari sisi sosial dimana anak anak panti asuhan dan dari poindok pesantren muhamadiyah diberika beasiswa profesi dan kerjasama dengan klinik muhamadiyah sekalian untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di klinik tersebut. dr Erwin bisa memanfaatkan pengalaman beliau dalam dunia pendidikan dan akreditasi dalam memetakan apa yang jadi kebutuhan dilapangan dan diberikan solusi yang sesuai kebutuhan dilapangan.
Mahasiswa D: MKCH merupakan gerakan islam dan dakwah amal makruf nahi mungkar, beraqidah, dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah Rosul. Bercita-cita demi terwujudnya masyarakat yang utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT.
Prof dr. Erwin Santosa, Sp.A, M.Kes. merupakan sosok dokter specialis anak yang sudah professor, yang banyak mengabdi di pelayanan kesehatan. Sebagai seorang dokter anak di rumah sakit pemerintah, mengambil pensiun dini, karena mengemban tugas dari persyarikatan Muhammadiyah sebagai direktur RS PKU Muhhammadiyah periode 1993-1999. Beliau juga menggagas berdirinya Fakultas Kedokteran UMY, juga menggagas STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.
Mahasiswa E: Betul, beliau seorang kader terbaik yang pernah dimiliki Muhammadiyah. Selalu ada ide pembaharuan dan kemajuan yang muncul dari beliau. Pernah dekat dengan beliau semasa menjabat Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah dan sebagai dokter spesialis anak. Sosok yang sederhana, tetapi penuh dengan pemikiran luar biasa untuk memajukan pendidikan maupun kesehatan. Memberikan wawasan dan motivasi terhadap siapa saja orang-orang di sekeliling beliau untuk berubah menuju yang lebih baik.Ketika mendapat amanah bagaimana bisa mengemban amanah itu dengan sebaik-baiknya. Tidak puas begitu saja tehadap apa yang sudah diraih, tetapi terus berfikir apalagi yang bisa diperbuat (improvement).
Mahasiswa F: MKCH merupakan gerakan amar ma’ruf nahi munkar, berpedoman pada Al Qur’an dan sunah, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar benarnya. MKCH tidak hanya ditujukan untuk warga Muhammadiyah saja, tetapi juga muslim Indonesia. Tetapi pada pelaksanaannya masih belum dipahami secara utuh oleh warga Muhammadiyah..
Mahasiswa G: Profil dr. H. Erwin Santosa, Sp.A, M.Kes. Bila kita berbicara tentang Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dr. Erwin merupakan salah satu role model yang bisa menjadi contoh semangat perjuangan bagi Muhammadiyah sehingga kita bisa dengan nyaman belajar dilingkup Muhammadiyah-Aisyiyah. Beliau adalah salah satu pejuang di bidang dokter Muhammadiyah yang mengadbikan diri untuk layanan kesehatan dan pendidikan.
Dengan perjuangan beliau yag luar biasa, beliau menjadi inisiator berdirinya FK UMY sekaligus FK PTM yang pertama. Beliau memiliki visi yaitu tentang pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pendidikan kesehatan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari layanan kesehatan yang teklah ada dan berkembang. Hal ini yang mendasari beliau melahirkan beberapa prodi di FK UMY yaitu prodi keperawatan, kedokteran gigi dan S2 Manajemen Rumah Sakit. Selama beliau menjabat sebagai dekan FKIK UMY beliau berusaha mensinergikan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan layanan kesehatan. Beliau juga membentuk Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) yang melaksanakan pertemuan pertama nya di Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut menghasilkan rekomendasi yaitu kerja sama yang harmonis antara FAkultas Kedokteran (FK) dengan Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA), RSMA mempersiapkan diri sebagai rumah sakit pendidikan, melibatkan prodi kesehatan (selain kedokteran) dalam APKKM, dan mengupayakan RSMA menjadi Wahana pendidikan kedokteran dan kesehatan. Beliau juga merupakan salah satu penggagas perkembangan STIKES Aisyiyah Yogyakarta menjadi UNISA dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan tenaga kesehatan.
Berkat kegigihan dan perjuangan beliau, saat ini kita bisa menikmati keharmonisan dan kesinergisan antara amal usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan layanan kesehatan. sehingga kita bisa dengan nyaman menempuh pendidikan dan kemudian akan nyaman juga menempuh pendidikan praktik di Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah contohnya PKU Muhammadiyah.
Semua kisah perjuangan beliau yang begitu luar biasa menjadikan motivasi untuk saya pribadi menjadi orang yang lebih tangguh lagi. Role model dalam perjuangan bidang pendidikan dan kesehatan ini menjadi perwujudan nyata dari MKCH dan memotivasi saya untuk selalu menjadi pribadi lebih baik di setiap harinya. dr.Erwin juga memotivasi saya sebagai perawat yang bekerja untuk selalu tulus dan ikhlas dalam memperjuangkan kepentingan pasien.
Mahasiswa H: Dokter Erwin menurut saya adalah dokter yang benar benar mengabdikan hidupnya di Muhammadiyah..beliau seorang dokter yang membawa perubahan di Muhammadiyah. Beliau juga merupakan penggagas dan pembaharu di dalam sistem dunia kedokteran.
Walaupun beliau sudah jadi PNS, tetapi beliau memilih untuk pensiun dini dan mengabdikan hidup sepenuhnya untuk Muhammadiyah, mulai dari mengajar di perguruan Muhammadiyah dan salah satu pendorong berdirinya unisa. Sangat bagus untuk inspirasi buat kita semua karena keikhlasan hati beliau untuk Muhammadiyah..
Mahasiswa I: Beliau adalah sosok yang visioner, tak kenal lelah dan loyalitas tinggi terhadap Persyarikatan. Ini menjadi semacam cambuk/ contoh bagi saya yang bekerja di Persyarikatan Muhammadiyah. Kenyataan di lapangan, bagi kami bila mendapatkan sesuatu dari apa yang harusnya kita dapat, misal gaji, yang menurut kami kurang atau ada kebijakan yang baru yang menurut kami berat, maka kami pasti protes dsb.
Dari beberapa respon tersebut, kita dapat melihat bahwa mahasiswa mampu menangkap pengertian, makna dan hakikat MKCH dari sosok dr. Erwin. Saya bersyukur atas anugerah Allah ini. Membahas MKCH tidak harus mengerutkan kening, sebaliknya, justru dapat difahami dengan mudah dan sederhana. Sekali lagi saya sampaikan “Selamat Hari Kesehatan Sedunia” untuk Perawat dan Bidan Indonesia.[]
Yogyakarta, 7 April 2020