Pilih Laman

Kesadaran masyarakat Girikerto akan pentingnya informasi yang valid tergolong tinggi. Apalagi  informasi yang terdistribusi melalui gawai sangatlah masif. Agar terhindar dari informasi yang kontraproduktif, melalui Lembaga Sistem Informasi Desa, pihak Kalurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman bekerjasama dengan Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), mengadakan literasi media. Kegiatan bertajuk Peningkatan literasi Media Melalui Sistem Informasi Desa Kalurahan Girikerto, terselenggara pada 13 Oktober 2023.

Krisna Cahyana, S.H., Sekretaris Desa Girikerto mengatakan, bahwa kegiatan literasi media bagi warganya perlu dilakukan agar informasi yang diakses oleh masyarakat memberi manfaat postitif. “Kepada Tim Prodi llmu Komunikasi, UNISA diharapkan dapat memberikan kiat-kiat bagi masyarakat agar dapat memahami informasi yang benar, sehingga dapat memisahkan antara fakta dan hoaks,” ujar Pak Carik.

Hari Akabar Sugiantoro, M.A., Ketua Tim Prodi Ilmu Komunikasi, UNISA, dalam kesempatan itu menyampaikan materi tentang perlunya berpikir kritis untuk bicara berbasis fakta. Sebab menurut Hari Akbar, “Di media sosial sekarang ini banyak sekali hoaks. Karena itu kita perlu kritis menghadapinya.”

Mengawali presentasinya, Hari Akbar Sugiantoro menunjukkan betapa hoaks sangat mudah ditemukan. Pada masa pandemic Covid-19 yang lalu, berseliweran informasi yang bagi masyarakat awan sulit membedakannya, antara fakta atau hoaks. Hari memberi contoh, ”Menghirup Kapur Barus, Cengkeh, Biji Karom, dan Minyak Kayu Putih dapat Meredakan Sesak Nafas Akibat Infeksi Covid-19.”

Hari Akbar menambahkan, keberlimpahan informasi membuat kita harus bisa berpikir kritis. Sebab, kita perlu mempertanyakan, apakah yang kita terima dari Internet itu selalu benar?

Menurut Hari Akbar, hoaks mengancam cara kita berpikir kritis! Sebabnya, hoaks bekerja dengan cara menyasar emosi kita terlebih dahulu. Informasi yang kita terima, tidak selalu oke, sehingga diperlukan nalar kritis setiap kali menerima informasi.

Informasi yang beredar dapat dikategorikan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Misinformasi yaitu Informasi SALAH, disebarkan oleh orang yang percaya bahwa informasi itu benar. Disinformasi adalah Informasi SALAH, sengaja disebarkan oleh orang yang tahu bahwa informasi itu salah. Jadi, ada unsur kesengajaan. Malinformasi adalah Informasi yang berdasarkan realitas tapi digunakan untuk merugikan orang, kelompok, organisasi, atau negara lain.

Untuk memeriksan kebenaran fakta dapat digunakan beberapa tools. Verifikasinya sebagai berikut.

  1. Cek pada sumbernya langsung (pihak berwenang), menggunakan mesin pencarian: Yandex (Rusia), Baidu (Tiongkok), dll;
  2. Cek pada media yang kredibel (misal anggota Dewan Pers);
  3. Cek pada situs pencari fakta, seperti: www.turnbackhoax.id, situs www.cekfakta.com;
  4. Gabung di Grup FB: Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH);
  5. Install aplikasi Hoax Buster Tools; dan
  6. Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau chatbot untuk fungsi sejenis. Nomer Kalimasada: 0859 21 600 500.

Pada akhir presentasinya Hari Akbar Sugiantoro berpesan, “Petik manfaat dunia digital. Kembangkan minat dan bakat dengan membuat dan berbagi konten positif. Baik sebagai Blogger/Vlogger,YouTuber, maupun Podcast,atau content creator lainnya.”