Pilih Laman

Membaca dan menulis adalah dua kegiatan literasi yang menyenangkan. Keduanya sama-sama penting dan saling menguatkan.

Ketika setiap orang, komunitas, Majelis Pustaka dan Informasi Wilayah, Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah, Para Guru SMA/SMP/SD/MI berkumpul bersama dalam satu forum Kopdarnas Literasi Muhammadiyah, tentu ini hal yang sangat membahagiakan.

Bahagia karena ternyata kita tidak sendiri. Ada banyak elemen yang terlibat dalam gerakan literasi. Ini sungguh fenomena menarik.

Acara yang dilangsungkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Jumat-Ahad, 8-10 Desember 2017 ini diikuti antusias oleh sekitar 350 peserta dari 10 Wilayah dan sekitar Surakarta.

Bergerak. Antusiasme peserta untuk hadir dan menyukseskan Kopdarnas Literasi Muhammadiyah ini menunjukkan bukti akan kesediaan pegiat literasi Muhammadiyah untuk bergerak, bergerak dan terus bergerak.

Berbagi. Acara Kopdarnas Literasi Muhammadiyah dimulai dengan sambutan Ketua MPI PP Muhammadiyah, Rektor UMS dan Pak Dadang Kahmad dari PP Muhammadiyah. Pertemuan pertama para pegiat literasi Muhammadiyah ini sebagai upaya PP Muhammadiyah membangun budaya literasi.

Bersyukur kita telah bergabung di grup WA Penulis Unisa ini karena kita telah membulatkan tekad untuk menggiatkan menulis bagi pencapaian catur dharma kita.

Menulis yang sedang kita lakukan kini melalui WAG Penulis Unisa ini memiliki makna penting dan strategis bagi pengembangan persyarikatan. Hal ini senada dengan pesan Ibu Warsiti (Rektor Unisa) pada Workshop Pimpinan yang digelar selasa-jumat, 5-8 Desember 2017 di kampus terpadu Unisa Yogya.

Bu Warsiti menegaskan, dari visi misi Unisa dapat dipahami bahwa kekhasan catur dharma Unisa berorientasi pada kesehatan. Hendaknya Unisa menjadi pilihan masyarakat. Indikatornya adalah : rasio pendaftar semakin baik, meningkatnya upaya promosi di tiap prodi dan unit, penambahan jaringan ke arah pengguna lulusan dan penambahan jumlah hibah dalam kegiatan catur dharma.

Pak Lasa, Koordinator Perpustakaan PTM/A, saat kami temui sebelum acara pembukaan Kopdarnas Literasi Muhammadiyah, mengupas panjang lebar pentingnya upaya menulis yang dilakukan dosen. Tidak bisa instan. Tidak ada yang ujug-ujug. Semua butuh proses. Menulis, tidak saja untuk kepentingan jurnal dan akreditasi, namun juga untuk berperan serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Karena itu, forum menulis menjadi penting dan strategis untuk diupayakan.

Wallahu a’lam

Pagi cerah lt 11 Syariah Hotel Solo, 9 Desember 2017