Pilih Laman

Remaja merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada periode perkembangan manusia yang berada di antara masa anak-anak dan dewasa. Erik Erikson (1994) , menyampaikan bahw remaja adalah periode “identity crisis” , rentang usia yang memiliki kondisi dalam mencari identitas pribadi mereka dengan dihadapkan pada berbagai pertanyaan tentang siapa mereka, apa yang mereka inginkan dalam hidup, dan bagaimana mereka memandang diri mereka dalam masyarakat dll. American Academy of Pediatrics (2001) memberikan pengertian bahwa remaja adalah individu dengan rentan usia  antara 11 hingga 21 tahun. Mereka menganggap masa remaja sebagai periode khusus dalam perkembangan manusia yang memerlukan perhatian khusus dalam berbagai hal berkaitan dengan  kesehatan, fisik dan perkembangan mental anak. Berbagai permasalahan remaja yang saat ini terjadi dilingkungan kita seperti kasus bullying, kekerasan terhadap teman sebaya yang mana dapat berdampak serius terhadap kehilangan nyawa seseorang, vandalisme, klitih, naskoba maupun berbagai kenakalan remaja lainnya yang melanggar hukum tentu memerlukan perhatian khusus terutama keluarga sebagai lingkungan terdepat tumbuh kembangnya. Kenakalan remaja sering kali merupakan tanda adanya masalah yang lebih dalam, termasuk masalah keluarga, masalah kesehatan mental, tekanan lingkungan keluarga dan sosial, masalah teman sebaya, atau pengaruh lingkungan yang negative berdampak pada perubahan perilaku. Kondisi ini tentu memerlukan  berbagai macam upaya baik  pencegahan dan intervensi yang diperlukan untuk membantu remaja mengatasi perilaku-perilaku negative yang muncul. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan ketahanan keluarga.

Peran keluarga

Ketahanan keluarga merupakan salah satu isu tematik pembangunan Nasional saat ini dimana keluarga memiliki posisi penting untuk penguatan berbagai aspek kehidupan. Ketahanan keluarga dipandang sebagai suatu unit terkecil yang mampu untuk melakukan pengelolaan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarganya. Lebih lanjut penguatan ketahanan keluarga juga merupakan salah satu aspek penting bagi terciptanya keluarga yang sejahtera yang diperlihatkan melalui berbagai macam dimensi antara lain : Landasan legalitas dan keutuhan Keluarga, Ketahanan fisik, Ketahanan ekonomi, Ketahanan sosial psikologi dan Ketahanan sosial budaya. Pentingnya posisi keluarga dalam berbagai aspek kehidupan menjadi penting untuk dapat menciptakan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga yang kuat dapat berperan dalam pencegahan masalah sosial seperti kenakalan remaja. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan penguatan ketahanan keluarga antara lain :

  • Adanya keseimbangan peran masing-masing anggota keluarga. Keseimbangan peran ini penting dilakukan tidak hanya peran orang tua tetapi anggota lain didalam lingkungan keluarga. Peran yang dijalankan akan berbeda sesuai dengan posisi dan kapasitasnya dalam keluarga, tetapi peran yang kemudian diwujudkan harus didasarkan pada kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi potensi masing-masing anggota keluarga.
  • Komunikasi. Membangun komunikasi yang efektif dalam keluarga adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan perasaan setiap anggota keluarga. Kemampuan keluarga dalam berkomunikasi akan mampu menjadikan setiap anggota keluarga menyampaikan berbagai hal yang dirasakannya. Dengan berkomunikasi secara terbuka maka permasalahan yang dihadapi anggota keluarga akan lebih dapat diatasi.
  • Pemberdayaan keluarga. Pemberdayaan keluarga merupakan kegiatan yang mendorong setiap anggota keluarga untuk mengambil inisiatif, mengembangkan keterampilan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan keluarga. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab didalam keluarga.
  • Adanya ruang berkegiatan bersama. Melibatkan keluarga dalam kegiatan bersama akan menguatkan peran masing-masing anggota keluarga serta meningkatkan hubungan kedekatan diantara anggota keluarga.

Perwujudan ketahanan keluarga tidak hanya dapat dilakukan oleh keluarga itu sendiri tetapi penting bagi pemerintah, organisasi sosial, kelompok masyarakat untuk mampu bersinergi dalam mewujudkan penguatan ketahanan keluarga sebagai langkah dalam pencegahan berbagai masalah sosial. Berbagai program juga dapat dilakukan seperti penguatan program pendidikan baik formal maupun informal, dukungan ekonomi melalui pemberdayaan, dukungan konseling, dan dukungan sumber daya lainnya yang membantu keluarga untuk mengatasi tantangan, stabilitas dalam mewujudkan kesejahteraan. Dengan memperkuat ketahanan keluarga juga dapat memperkuat kelompok sosial masyarakat sehingga mampu mengatasi tantangan ekonomi, sosial, dan dinamika lingkungan lainnya.